Hukum Mengumpat dan Mengaibkan
Dari Aisyah RA, katanya: Hindon Binti Ubah, isteri Abu Sofyan masuk menemui Rasulullah SAW.lalu bertanya: Ya Rasulallah, sesungguhnya Abu Sofyan adalah lelaki yang sanqat kedekut (bakhil), dia tidak memberi nafkah yang cukup untukku dan untuk anak-anakku, kecuali jika aku ambil saja hartanya (duitnya) tanpa pengetahuannya. Adakah aku berdosa kerana berbuat demikian? Maka jawab baginda Rasul SAW.: Ambillah hartanya (duitnya) itu dengan baik yang boleh mencukupi keperluanmu dan keperluan anak anakmu.
(Hadis Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim)
Para ulama mengambil banyak pengajaran dari Al Hadis diatas antaranya:
Orang yang ingin mendapat fatwa dan orang yang teraniaya dibolehkan untuk menceritakan keburukan tentang orang lain yang ada kaitannya dengan perkara yang diminta fatwa atau penganiayaan itu. Perkara ini tidak termasuk ke dalam bab larangan mengumpat (Al Ghibah). Tetapi hal ini termasuk kedalam salah satu jenis mengumpat yang dikecualikan.